Lupakan aku jangan pernah kau harapkan cinta yang indah dari ku...
Lupakan aku ku punya cinta lain yang tak bisa untuk ku tinggalkan...”
HANYA INGIN SETIA
Suatu senin di suasana yang cukup cerah untuk melaksanakan aktifitas rutin setiap orang, cahaya mentari yang cukup hangat menyinari dedaunan yang masih basah karena embun, di tambah lagi suara merdu kicauan burung pipit yang beterbangan lincah kian kemari...
Tapi disebuah kamar terlihat sepi, hanya suara detak jam dinding yang terdengar menggema seisi ruangan kamar tersebut. Seorang anak laki-laki masih tergeletak tidur di atas ranjangnya, selimut masih menutupi seluruh tubuhnya yang meringkuk malas. Tapi secara tiba-tiba dia bangkit dari tempat tidurnya seolah-olah digerakan oleh sesuatu yang sangat kuat, wajahnya tegang, matanya membelalak, pikirannya seakan baru teringat sesuatu yang amat penting.
“oh my god, hari ini kan hari pertama aku masuk kuliah”... itulah kata-kata pertamanya.
Sebuah mio soul baru saja berhenti di tempat parkir kampus, sang pengendara melepas helmnya lalu mencabut kunci kontak dan langsung berlari menuju ruangan dimana ia harus berkumpul untuk hari pertamanya kuliah.
Pintu berderit, langkah terburu-buru segera memasuki ruangan itu, namun sebelum semuanya menjadi tenang sebuah suara menghentikan langkah itu,,
“hei kesini kamu, kenapa terlambat?” tanya seorang bapak yang kira-kira berumur 40 tahun.
“maaf pak, saya tadi bangun kesiangan” jawab si empunya langkah terburu-buru tadi, yang tidak lain adalah anak lelaki yang lupa bahwa hari itu adalah hari pertamanya kuliah tadi.
Bapak yang ternyata seorang dosen itu pun berdiri dan bertanya,,
“siapa nama kamu?”
laki-laki itu pun menjawab “nama saya yudha pak”
“kamu tau sekarang mata kuliah apa?”,
“tau pak, bahasa inggris” jawab yudha..
Dosen itu pun berjalan ke arah kursi mahasiswa seraya berkata,,
“sebagai konsekwensi atas keterlambatan kamu, kamu akan bapak beri peringatan, sekarang push up 10x”
Tanpa banyak basa-basi yudha pun langsung mengambil posisi push up dan mulai menghitung...
Teman-temannya hanya bisa menyorakinya dengan berbagai macam kata-kata, tapi ada satu mahasiswi yang diam dan hanya tersenyum kecil melihat yudha push up.
Bel tanda istirahat pun berbunyi, semua mahasiswa langsung berhamburan keluar, ada yang ke kantin,kopma,wc dll. Tapi tidak dengan yudha, dia masih duduk di kelas rupanya dia masih kelelahan atas hukuman yang diterimanya tadi, keringat masih keluar dari kulitnya yang sawo matang itu, tiba-tiba sebuah suara lembut mengagetkan fian,,
“mau tisu?”,, tanya suara itu.
Yudha pun langsung menoleh ke arah sumber suara itu yang ternyata milik seorang perempuan manis, berkulit putih, badan tidak terlalu tinggi, dan memakai kerudung.
“kalau ada ya aku mau” jawab yudha,,
Gadis itu pun memberikan sebungkus tisu kepada yudha seraya pergi meninggalkan yudha, tapi buru-buru yudha berteriak,,
“hei nama kamu siapa?”,,,,
“windy”.. jawab gadis itu sambil tersenyum dan terus berlari hingga menghilang setelah melewati pintu kelas.
Itulah awal perjumpa’an yudha si cowok apa adanya & sebenarnya humoris, dengan windy gadis manis berkerudung, yang tidak di sangka akan mengawali kisah diantara mereka.
“ i live on cendana street”.. terdengar suara yudha lantang menyebutkan alamat ia tinggal,
“good, next” kata sang dosen..
“my name is windy, i live on A yani street, i have brother and he is study in this campus too”
Terdengar windy menyebutkan biodata tentang dirinya, yang ternyata dia memiliki seorang kakak laki-laki dan juga kuliah di kampus yang sama.
Tiga jam sudah mereka belajar, dan kini tiba waktunya untuk pulang. Yudha keluar ruangan paling akhir dengan santainya, dia pun berjalan lalu menuruni anak tangga dan tiba-tiba terhenti melihat seorang mahasiswa senior memberikan sejumlah fotocopy kepada windy yang kelihatannya menarik.
Tanpa pikir panjang, yudha langsung bertanya,, “winn, fotocopy apa itu?”
“oh ini, ini formulir untuk pendaftaran organisasi, apa kamu berminat?” tanya windy..
“oh tentu, boleh aku minta satu?” tanya yudha dengan sedikit kerlingan canda dari matanya
“iya boleh nih ambil aja” suara windy agak bergetar, menandakan ada efek sesuatu dari kerlingan tadi,,
“thanks” kata yudha sambil beranjak pergi. Tapi windy tetap dalam posisi berdirinya sambil memandangi yudha menjauh..
Dua minggu sudah mereka berdua kuliah dan belajar dalam satu kelas secara bersama-sama, minggu pertama sieh mereka masih agak malu-malu, terkadang windy memandangi yudha tanpa sepengetahuan yudha. Terkadang juga yudha mencuri pandang kepada windy, juga tanpa sepengetahuan windy.
Tapi yang lucunya ketika mereka berdua sama-sama ingin mencuri pandang eh malah jadinya mereka beradu pandang, secepat kilat mereka berdua sama-sama membuang muka (seakan-akan baru saja melihat hal yang tidak di inginkan) sambil di iringi dengan senyuman kecil dari bibir mereka berdua.
Dan sejak minggu kedua mereka sudah tidak malu-malu lagi untuk bertegur sapa, di kelas pun mereka tidak curi-curi pandang lagi tapi langsung beradu pandang pun mereka berani, rupanya semua yang terjadi dalam dua minggu terakhir telah menimbulkan perasaan berbeda dalam hati mereka masing-masing.
Dalam sebuah rumah yang bergaya elegan, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, sebagian terbuat dari semen dan ada beberapa bagian yang terbuat dari kayu, tapi hal itu tidak lantas membuat rumah itu kelihatan jelek, karena semuanya di bayar lunas dengan kebersihan rumah itu yang kalau di nilai sekitar 95 dari jumlah poin 100.
“kakak minggu ini sibuk ga?”
“Emm kayaknya ga,kenapa?”
“anu kak, aku mau minta tolong sesuatu boleh ga?”
“boleh aza, buat adiknya kakak apa sieh yang ga, minta tolong apa?”
Lalu sang adik yang ternyata seorang perempuan itu langsung berbisik ke telinga kakak laki-lakinya...
Sang kakak terdiam sejenak memandangi adiknya dengan tatapan setengah ragu, lalu dia berkata..
“okey”.. sang adik pun tersenyum senang.
Selasa tanggal 8 september yudha datang ke kampus agak pagi dari biasanya dan ia sedikit terkejut melihat sekumpulan anak laki-laki yang di tafsirkannya adalah para senior melihat ke arahnya mulai dari pintu gerbang sampai tempat parkir, jelas yudha merasa tidak nyaman dan kembali menatap sekumpulan anak laki-laki tadi, setelah beradu pandang kurang lebih 30 detik salah seorang dari kumpulan anak laki-laki tadi memberikan tanda pada teman-temannya dan mereka pun bubar dengan sendirinya.
Yudha pun langsung menuju dimana teman-temannya biasa nongkrong untuk menunggu dosen datang, setelah sampai yudha bercerita pada temannya
“eh aku tadi melihat sekumpulan kakak senior yang ada di lapangan basket, mereka siapa ya?”
“oh itu, mereka itu sekumpulan anak senior yang cukup di takuti di kampus ini, mereka itu bisa di bilang preman kampus” jawab temannya..
“ah masa..!!!” kata yudha setengah merinding & terkejut..
15 menit yudha duduk bercerita dengan teman-temannya tapi seketika terlihat sekumpulan preman kampus berjalan ke arah yudha dan teman-temannya duduk, salah seorang dari mereka menunjuk yudha dan mengepalkan tangannya, sontak yudha terkejut dan takut dia bingung harus berbuat apa, dia lalu memutuskan untuk lari tapi segera dikejar oleh mereka,,
Jarak 5 meter yudha berlari, dia harus berhenti karena di depannya ada 3 orang preman kampus yang menghadangnya, tak ada jalan lain, dia harus menerjang gerombolan preman kampus di depannya..
Yudha berlari ke depan dan melempar tasnya ke arah gerombolan preman itu guna mengalihkan perhatian mereka, dan benar saja perhatian mereka teralih pada tas yudha yang di lemparnya sehingga yudha bisa menendang salah satu diantara preman itu tepat di bagian perut..
“aduhhh.. sialan kau bocah” kata preman yang kena tendangan yudha tadi..
Secepat kilat yudha hendak mengambil tasnya dan lari tapi sayang seribu sayang sebuah tinju mendarat tepat di mata kiri yudha, menyebabkan dia jatuh tersungkur dan mata bagian kirinya lebam..
Belum puas, lalu para preman kampus itu menendang dan menginjak-injak yudha..
“hei kalian... hentikan” perintah salah seorang preman kampus itu yang ternyata adalah ketua dari seluruh kelompok preman kampus.
“baiklah ketua.. sekarang apa yang harus kita lakukan terhadap bocah ini?” kata salah satu anggota preman kampus .
“bawa dia ke tengah lapangan basket” jawab sang ketua..
Semua mahasiswa dari semua jurusan dan semester berkumpul dan berkerumun untuk melihat yudha yang di sekap oleh preman kampus di tengah lapangan basket..
Ada yang berucap begini,,
“eh kasian sekali cowok yang di sekap itu, apa ya salah dia?”
“iya kasian, padahal cakep juga tu cowok walaupun babak belur begitu” kata temannya
“ah kamu taunya soal gitu aja, tapi aku mau lho jadi pacar dia” lalu mereka berdua pun tertawa bersama-sama.
Tak lama setelah semua mahasiswa berkumpul, seorang wanita manis & mengenakan kerudung maju dari kerumunan mahasiswa itu..
Dia mendekat kepada yudha, tapi tak seorangpun preman kampus yang menghalanginya..
Dibelainya rambut yudha.. dan berkata,,
“maafkan aku ya yudha, aku tak menyangka akan seperti ini,, aku minta kepada kakakku untuk melakukannya secara baik-baik tapi karna kamu tadi menendang teman kakak ku terang saja yang lainya menjadi marah & memukul kamu sampai seperti ini”
Mendengar ucapan itu, yudha pun dengan susah payah membuka matanya dan alangkah terkejutnya dia melihat windy di hadapannya..
“apa maksud kamu dengan teman kakak mu winn?” tanya yudha
“ya, kakak ku adalah ketua dari kumpulan preman di kampus ini” jawab windy
Bagaikan disambar petir di siang bolong,,, jantung yudha berdegup keras mendengar jawaban windy..
“kenapa kamu tega melakukan ini pada ku, apa maksudmu di balik semua ini?” tanya yudha
“maafkan aku, aku hanya ingin membuat moment yang bisa disaksikan oleh semua mahasiswa di kampus ini, karena aku ingin mengatakan sesuatu hal yang telah lama aku pendam”
“Aku tak mengerti maksud mu, bukan kah selama ini kita telah berteman dengan baik, lalu apa salah ku?” kata yudha
“nah itulah salah mu” jawab windy,,
“kau selalu menganggap aku teman mu, padahal aku berharap ingin menjadi lebih dari pada teman mu.. aku sangat mencintaimu yudha, semua sikap & sifatmu itu yang tak bisa aku lupakan sepanjang hari, kenapa kamu tidak peka terhadap perasaan cinta ku ini”
Lalu semua mahasiswa yang berkerumun itu terperanjat setengah bingung..
“hahhh.. gila tu cewek nembak neh ceritanya, gokill banget” kata mahasiswa satu
“wahh besar banget kali ya cintanya tuh cewek ampe berani ambil cara yang terbilang sadis tapi gokilll ini” kata mahasiswa lain..
Yudha terdiam sebentar mendengar perkataan windy tadi.. bibirnya tersenyum kecil dan ia pun berkata,,
“winn, aku juga sayang sama kamu, kalo ga da kamu hari-hariku tu terasa ada yang kurang.. tapi aku sayang ma kamu hanya sebatas sahabat ga lebih.. jadi maaf aku ga bisa terima cinta kamu”
Mata windy berkaca-kaca mendengar jawaban yudha,, “tapi kenapa yud????” tanya windy dengan nada kecewa..
“maaf kalau jawaban ini membuat kamu sakit hati, tapi hatiku ini sudah ada yang memiliki winn,, aku udah punya pacar jauh sebelum aku ketemu kamu dan aku juga sangat mencintainya.. hati ku dan persaan ku telah terpaut di dalam hatinya”
Pecahlah tangis windy mendengar jawaban yudha yang begitu sangat menusuk hatinya..
Kakaknya pun mencoba untuk memegang pundak windy tapi windy menepis tangan kakaknya itu.
Tangan windy pun membuka, dilayangkannya tangannya itu dengan sekuat tenaga ke pipi yudha, tapi tidak terdengar suara tamparan seperti “plaakkk”..
Yang mendarat di pipi yudha adalah sebuah belaian halus dan lembut,, lalu windy berkata disertai dengan isak tangis,,
“baiklah,, aku mengerti perasaan mu dan aku juga tidak bisa memaksa mu.. berbahagialah dengan wanita yang telah kau pilih. Dan aku.. biarlah aku akan tetap mencintaimu walau tanpa harus memiliki mu di sisi ku, karna tak selamanya cinta itu harus memiliki”
Lalu windy memeluk yudha dengan erat sambil menangis tersedu-sedu dan yudha pun hanya bisa tersenyum sambil menahan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya...
TRUE LOVE
NEVER DIE...
BY: HIKARU BOY

0 komentar:
Posting Komentar